Welcome

Minggu, 27 Desember 2009

Cerpen 2

Mbak Ti

Mbak Ti baru saja datang dari kampung kemarin dan rencananya mau nginep dua minggu di Jakarta.Kiran merasa senang karena bertemu lagi dengan kakaknya itu yang dari kecil tinggal sama kakek dan neneknya sedangkan Kiran tinggal dengan orang tuanya di Jakarta.Penampilan Mbak Ti sangat sederhana.Kalau pergi barulah Mbak Ti pakai codorai andalan yang itupun kebesaran.Sedangkan Kiran jauh lebih modis dari Mbaknya itu.Tadinya Kiran mau memanggil Mbak Ti dengan sebutan Kak Tika,sesuai dengan nama aslinya.Alasan lainnya adalah biar terdengar lebih kota.Tapi Mbak Ti nggak mau.
Hari ini mereka jalan-jalan ke Mall.Belanja,main di game center dan mencoba foto box yang tadinya Mbak Ti nggak percaya kalau ruangan sekecil itu untuk tempat foto-foto.Dipikirnya kotak itu adalah telepon umum atau semacamnya.Kiran sampai tertawa terbahak-bahak.Ia menganggap keluguan kakaknya adalah hal yang lucu.Sesampainya dirumah,Kiran memajang foto-foto mereka tadi di pigura dan diletakkan di meja kecil sebelah tempat tidur.
Hari ini Mbak Ti ingin memberi kejutan pada Kiran.Ia datang ke sekolah Kiran untuk membawakan makanan buatannya yang paling disukai Kiran,combro.Sesampainya disekolah ternyata sedang waktu istirahat dan Kiran sedang berkumpul dengan teman-temannya.Melihat Mbak Ti datang,Kiran lalu cepat-cepat memisahkan diri,menghampiri Mbak Ti.
“Ngapain kesini,Mbak?” Tanya Kiran cepat.
“Mbak bawain combro buat kamu,kan kamu suka.” Mbak Ti menyodorkan kotak makanan.Kiran memutar bola mata dan mendorong kotak makan itu.
“Bawa pulang aja!” jawab Kiran cepat dan langsung pergi ke teman-temannya yang lalu berbisik-bisik menayakan sesuatu pada Kiran yang di jawabnya dengan gelengan cepat.
Pulang sekolah,teman-teman Kiran datang kerumah dan bermain di kamarnya.Salah satu temannya melihat foto Kiran dan Mbak Ti saat photo box.
“Ini lo sama siapa Ran?ini yang tadi kesekolah kan?” Tanya Rani,temannya.
“Iya,itu Mbak Ti.”
“Kok foto pembantu lo pajang di kamar?” Kiran diam saja.Ia tidak tahu kalau Mbak Ti baru saja mau masuk ke kamar mengantarkan minum.
“Iya gak apa-apa kan gue foto sama pembantu.” Jawab Kiran tiba-tiba. Ada rasa gengsi saat Kiran mengucapkannya.Mbak Ti ternyata mendengar jawaban Kiran,lalu urung masuk dan kembali ke dapur dan menangis.Esoknya Mbak Ti bilang mau pulang ke kampung.Kiran tidak tahu mengapa.
Dua hari kemudian barulah Kiran merasa kehilangan Mbaknya itu.Ia mulai merasa bersalah akan kata-katanya walaupun ia menyangka Mbak Ti tidak mendengarnya.
Kiran memandangi fotonya dan Mbak Ti saat di foto box,matanya berkaca-kaca menahan tangis karena rindu dan perasaan bersalah.Dibaliknya ternyata Mbak Ti menuliskan sesuatu.
Kiran,Mbak Ti makasih sama Kiran udah ngajak jalan-jalan.Mbak Ti seneng banget Kiran mau baik sama Mbak.
Dan Mbak Ti membubuhkan smiley yang tidak rapi di akhir kalimat.
Air mata Kiran pun meleleh,menumpahkan semua rasa bersalah terhadap kakaknya yang lugu tapi berhati bersih itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar