Welcome

Kamis, 23 Desember 2010

Pendekatan Pengembangan Sistem

Pendekatan Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem yaitu:

- Dipandang dari metodologi yang digunakan:
• Pendekatan Klasik (Classical Approach)
Mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan di system life cycle.
• Pendekatan Terstruktur (Structured Approach)
Menyediakan sistem tambahan berupa alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari system life cycle.

- Dipandang dari sasaran yang dicapai:
• Pendekatan Sepotong (Piecerneal Approach)
Merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja, tanpa memperhatikan posisi dan sasaran keseluruhan organisasi
• Pendekatan Sistem (Systems Approach)
memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya.

- Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari sistem:
• Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach)
Dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut.
• Pendekatan Atas Turun (Top Down Approach)
Dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategis. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi, kemudian dilanjutkan dengan analisis kebutuhan informasi, kemudian turun ke proses trasaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedurprosedur dan kontrol.

Selasa, 14 Desember 2010

Pengembangan Sistem

Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yg baru untuk menggantikan sistem yg lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yg telah ada.

PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM
Prinsip Pengembangan Sistem :

•Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.

•Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
Setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini:

- Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
Investor harus memeriksa semua alternatif yang ada dengan melihat opportunity cost dari masing-masing alternatif

- Investasi yang terbaik harus bernilai
manfaat (benefit) atau hasil baliknya harus lebih besar dari biaya untuk memperolehnya (cost). Cost-benefit analysis dapat digunakan untuk menentukan apakah proyek investasi tsb bernilai atau tidak.

• Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Seperti Analis sistem, Manajer sistem dan programmer, serta user yang dididik dengan diberikan on-the-job training.

• Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem
Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja & melibatkan beberapa personil dalam bentuk suatu team untuk menjalankannya.Siklus pengembangan Sistem (System Development Life Cycle (SDLC))umumnya menunjukkan tahap–tahap kerja yg harus dilakukan.

• Proses Pengembangan Sistem tidak harus urut

• Jangan Takut membatalkan proyek

• Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM
Metodologi adalah :
Kesatuan metode-metode , prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yg digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan , seni, atau disiplin lainnya.

Metode adalah :
Suatu cara / teknik yg sistematik untuk mengerjakan sesuatu.

Metodologi pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh :
- Penulis buku
- Peneliti
- Konsultan
- Systems house
- Pabrik software

Metodologi pengembangan sistem diklasifikasikan menjadi 3 golongan yaitu:

a. Functional decomposition methodologies (metodologi Pemecahan fungsional)
Menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem subsistem yg lebih kecil, sehingga lebih mudah dipahami, dirancang dan diterapkan. Yang termasuk metodologi ini :
- HIPO (Hierarchy Input Process Output)
- Stepwise refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR)
- Information hiding

b. Data oriented methodologies ( metodologi orientasi data )
Menekankan pada karakteristik dari data yg akan diproses.
Dapat dikelompokkan menjadi 2kelas yaitu :
- Data Flow Oriented Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
- SADT (Structured Analysis and Design Technique )
- Composite Design
- Structured System Analysis & Design (SSAD)

- Data Structure Oriented Methodologies
Yang termasuk metodologi ini adalah :
- JSD
- W/O

c.Prescriptive methodologies
Yang termasuk metodologi ini adalah :
- ISDOS (Information System Design and Optimization System )
- PLEXSYS
- PRIDE
- SDM/70
- SPEKTRUM
- SRES dan SREM

Senin, 06 Desember 2010

Perbandingan OS yang ada pada Handphone

Dibawah ini saya akan mencoba membandingkan antara Windows Mobile dengan Android.

Perbandingan Windows Mobile dan Android, diantaranya :

- Dukungan Software
Pada Windows Mobile, sudah banyak aplikasi pihak ketiga yang kompatibel. Sayangnya, Windows Mobile tidak memiliki store khusus seperti iStore milik iPhone yang berguna menyediakan aplikasi-aplikasi tersebut pada satu tempat.

Pada Android, Aplikasi masih sedikit, namun tidak menutup kemungkinan akan bertambah banyak mengingat Android adalah OS open source. Hampir semua aplikasi bisa didapat gratis, dan dapat didownload melalui fasilitas Android Market.

- Performa
Pada ponsel Windows Mobile yang tidak menggunakan touchscreen memiliki kinerja telepon yang cukup baik, sedangkan yang menggunakan touchscreen sebalikmya.

Pada ponsel Android kurang nyaman jika dipakai untuk melakukan panggilan telepon. Namun, kelebihannya adalah pada menu-menu notifikasi yang mudah dipahami.

- Teknologi Display
Pada Windows mobile menggunakan display yang tidak menggunakan touch dan touch dengan teknologi resitive. Memerlukan stylus dalam pengoperasian.

Pada Android, berbeda dengan windows mobile, Android mengadopsi teknologi capasitive untuk teknologi display-nya.

- Stabilitas
Pada ponsel Windows Mobile yang menggunakan touchscreen, mengeluh karena ketidakstabilan dari kinerja ponsel ini. Ponsel Windows Mobile yang tidak menggunakan touchscreen dinilai lebih stabil kinerjanya.

Pada Android dibuktikan stabil ketika diinstal lebih dari 50 aplikasi.

- Perusahaan
Pada Windows mobile terintegrasi dengan Exchange atau Outlook, jadi disediakan oleh pengembang yang sama yaitu Microsoft.

Pada Android masih mampu sedikit mengimbangi dengan kemampuan Android untuk terintegrasi dengan Exchange server tanpa hambatan.

Senin, 08 November 2010

Tugas Telematika

Cara Kerja Jaringan Wireless

Untuk menghubungkan sebuah computer yang satu dengan yang lain, maka diperlukan adanya Jaringan Wireless. Komputer-komputer yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen dibutuhkan, yaitu:

1. Sinyal Radio (Radio Signal).
2. Format Data (Data Format).
3. Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).

Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal adanya 7 Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:

1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
2. Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
3. Network Layer (Lapisan Jaringan)
4. Transport Layer (Lapisan Transport)
5. Session Layer (Lapisan Sesi)
6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)

Masing-masing dari ketiga komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan yang berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai contoh:

Sinyal Radio (komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.

Lebih jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja modem dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.

Software dan Hardware yang berhubungan.
Software

1. Easy WiFi Radar PRO v1.0
Software Easy WiFi Radar berguna untuk mendeteksi keberadaan pemancar wireless sehingga kalau kita masih berada jauh dari pemancarnya kita bisa mendekatkan diri agar koneksinya bisa terjaga dan stabil.

2. WiPeer
adalah Wi-Fi berbasis peer-to- peer aplikasi yang memungkinkan Anda untuk segera melakukan tugas jaringan tertentu dengan pengguna Wi-Fi lain di dekat Anda yang juga memiliki perangkat lunak yang diinstal. Perangkat lunak ini menyajikan pengguna yang memiliki Wi-Fi diaktifkan laptop dan desktop dengan kemampuan untuk berbagi file, bermain game atau chatting ad-hoc jaringan peer-to-peer tanpa perlu untuk setiap jalur akses.

3. AirSnare
adalah aplikasi Wi-Fi besar bagi mereka situasi di mana Anda benar-benar perlu untuk terhubung ke jaringan terbuka.

4. ZoneRider
Perangkat lunak ini menampilkan semua pengguna Wi-Fi yang mencoba untuk terhubung ke jaringan Anda. Dan dapat otomatis mengkonfigurasi jaringan Anda sehingga tidak ada yang diizinkan untuk terhubung sampai Anda baik menambah mereka sebagai pengguna bebas, atau Anda membuat akun dibayar untuk mereka.

5. Wireless Protector Enterprise 1.3
Wireless Protector manajemen berbasis windows dan perangkat lunak keamanan yang secara otomatis menonaktifkan WiFi adapter pada komputer yang terhubung ke jaringan LAN perusahaan dan kembali mengaktifkan WiFi ketika kabel LAN diputus dari komputer nirkabel. Perangkat lunak ini bertindak sebagai server untuk semua komputer nirkabel dilindungi dan perlu diinstal hanya sekali pada platform windows aktif yang dihubungkan dengan kabel LAN ke jaringan perusahaan.

6. Access Controller 4.5.7-b
perangkat lunak sistem dengan manajemen produk canggih dan integrasi yang sederhana menjadi infrastruktur perusahaan yang bisa set-up dan dikonfigurasi dalam waktu kurang dari 1 jam.

Hardware

1. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari suatu jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN.

2. NIC (network interface card) merupakan sebuah kartu jaringan yang dipasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer sehingga komputer dapat dihubungkan ke dalam sistem jaringan

3. Tp-Link TL-WN422G merupakan sebuah dongle USB yang berfungsi sebagai penangkap sinyal wireless maupun access point.

4. Bridge untuk menghubungkan dua buah LAN dan memungkinkan paket data dari satu LAN ke LAN yang lain. Sebuah bridge menyediakan sambungan antara dua tipe Lan yang sama.

5. Repeater untuk memperkuat sinyal sehingga dengan adanya repeater ini jarak antara dua jaringan komputer dapat diperluas.

Selasa, 19 Oktober 2010

Tulisan Telematika

Tulisan Telematika
Posisi Indonesia Dalam Bidang Telematika

Sejak Amerika sebagai negara yang paling awal mempunyai inisiatif dalam pembangunan superhighways informasi,yang meluncurkan The National Infrastructure Information pada tahun 1991, banyak negara industri lainnya mengikutinya. Di tahun 1997 Indonesia meluncurkan kebijakan superhighways informasi dengan nama Nusantara 21.

Perbedaan Nusantara 21 dengan kebijakan superhighways informasi negara lain dapat dijelaskan oleh 4 hal diantaranya :

a. Evolusi Teknologi

Teknologi yang terus berubah. Perkembangan teknologi di masa mendatang sangat beragam. Di antara banyak negara tidak ada persetujuan mengenai kebutuhan untuk menghubungkan dengan kabel tempat-tempat paling jauh. Beberapa pakar berfikir bahwa teknologi wireless yang didukung oleh satelit dengan orbit rendah mungkin dapat mewujudkan komunikasi broadband dengan baik. Di Indonesia tampaknya terjadi evolusi teknologi yang unik. Mengingat masyarakat Indonesia sebagian besar tinggal di pedesaan dan banyak yang buta huruf, sehingga tampaknya teknologi visual dan pembicaraan akan lebih mendapat tempat di masyarakat daripada teknologi informasi dengan tulisan.

b. Struktur pasar dan strategi industri

Para aktor strategi industri yang terlibat dalam pembuatan superhighways informasi tidak tergantung pada negara dimana mereka tinggal. Strategi-strategi dari para aktor utama dalam industri content juga menggambarkan ketidakpastian mengenai masa depan peralatan layanan informasi yang akan digunakan.

Karena tergantung struktur pasar, bisa jadi di masa depan strategi yang tepet berada dalam pilihan alternatif antara lain multimedia ( seperti CD-ROM, perangkat lunak PC dan piringan video digital) atau kabel (seperti TV kabel, telekomunikasi kabel dengan serat optic) atau jejaring telekomunikasi dari berbagai jenis teknologi telekomunikasi.

c. Penyusunan Institusional

Kebijakan – kebijakan superhighways informasi melibatkan berbagai badan atau agen pemerintah yang berkoordinasi secara fungsional, sektoral ataupun territorial. Dalam fungsinya, di AS atau Inggris, pemerintah tidak mengontrol seluruh proses kebijakan karena telah ada agen-agen regulasi independent. Secara sektoral, konflik dan persaingan institusional dapat terjadi di antara departemen pemerintah.

Di Indonesia yang berperan dalam N21 merupakan tim yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) yang melibatkan banyak menteri sesuai keppres 30 tahun 1997. Hal ini menunjukkan peran pemerintah Indonesia masih sangat besar dibandingkan peran swasta, masyarakat dan lain-lain. Adapula institusi yang lemah posisinya daripada TKTI, yaitu Kelompok Kerja Penyusunan Konsep Buku Nusantara 21 yang terdiri dari 14 kelompok yang terdiri dari wakil Telkom, Indosat, dan Universitas.

d. Akomodasi terhadap nilai – nilai nasional

Walaupun label “masyarakat informasi” yang sama digunakan di berbagai negara, visi sosial yang dikandungnya memiliki content local yang unik, yang berpijak pada nilai-nilai sosial dasar masing-masing masyarakat setiap negara. Di Indonesia, konsep superhighways informasi N21 tidak terlepas dari aspek Wawasan Nusantara yang heterogen dan Ketahanan Nasional, baik dari segi ekonomi, sosial, politik, serta pertahanan keamanan, yang telah muncul sejak adanya konsep satelit.

e. Interaksi dengan kebijakan-kebijakan publik lainnya

Melalui tiga analisis yang umumnya dilakukan di semua negara (daya saing ekonomi, perbaikan kondisi sosial, liberalisasi telekomunikasi), juga analisis spesifik untuk masing- masing negara, kebijakan superhighways juga dihubungkan kepada kebijakan-kebijakan publik lainnya.

Di Indonesia, Nusantara 21 berkaitan dengan kebijakan – kebijakan mengenai daya saing ekonomi masyarakat Indonesia menghadapi pasar global, kebijakan pengurangan kesenjangan antara lapisan sosial ekonomi, kebijakan pertumbuhan industri nasional khususnya industri teknologi telekomunikasi, kebijakan perbaikan kondisi sosial masyarakat, kebijakan peningkatan pendidikan dan pengajaran serta kebijakan melestarikan kebudayaan nasional.

Tugas Telematika

Definisi Telematika

Telematika berasal dari bahasa perancis Telematique yang memiliki arti bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Telematika merupakan sarana komunikasi jarak jauh melalui media gelombang elektromagnetik.
Menurut Yusuf Hadi Miarso, Telematika merupakan sinergi teknologi telekomunikasi dan informatika untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary (digital). Telekomunikasi sendiri adalah sistem hubungan jarak jauh yang terjalin melalui saluran kabel dan nirkabel (Gelombang suara, elektromagnetik, dan cahaya). Sedangkan informatika adalah pengelolaan data yang bermakna dengan sistem binary ( Digital ). Istilah Teknologi dan Komunikasi ( ICT / Information and Communication Technology ) yang lebih dikenal sekarang ini bermaksud memperluas pengertian telematika.
Dengan demikian, dapat saya ambil kesimpulan bahwa telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang dapat menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital.

Perkembangan Telematika
Perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang waktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.

1.Periode Rintisan

Sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis. Dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup mengindahkan perkembangan telematika. Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.

2. Periode Pengenalan

Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu. Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor.Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional - tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.

3. Periode Aplikasi

Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat dengan mudah diperoleh.Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mulai dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain, semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang.

Trend Kedepan Telematika
Teknologi telematika dan aplikasi telah berkembang banyak dan akan terus mempengaruhi segmen lainnya dari industri otomotif. Tabel meringkaskan trend yang berhubungan dengan telematika yang mungkin terjadi tujuh tahun ke depan, termasuk telematika inti dan segmen terkait seperti navigasi, entertainmen, dan fungsi yang membantu pengemudi.

Basis dari sistem telematika adalah teknologi komunikasi yang menghubungkan sistem otomotif dengan konten dan layanan untuk pengemudi dan penumpang.
Trend jangka pendek yang paling penting adalah transisi dan perkembangan dari komunikasi seluler 3G. Sistem seluler 3G akan memungkinkan aliran data yang cepat yang diperlukan untuk aplikasi telematika, navigasi, dan komunikasi seperti email dan akses web. Contoh dari aplikasi navigasi adalah update map, informasi lalu lintas dan pencarian mobile.

Bagaimanapun, banyak aplikasi telematika yang ada akan berlanjut dengan jaringan selular 2,5G yang ada karena masalah biaya, dan karena manufaktur otomotif membayar biaya komunikasi dari banyak layanan telematika.
Sistem selular 3G akan menjadi umum untuk sistem telematika yang menggunakan telepon mobile pengemudi karena pelanggan akan mengadopsi telepon mobile 3G dan membayar untuk biaya penggunaan komunikasi. Sistem selular 3G tidak akan menjadi saluran untuk konten entertainmen dalam kendaraan untuk 3 atau 5 tahun ke depan, ketika hubungan komunikasi pita lebar menjadi umum dengan penyebaran dari teknologi WiMax dan LTE.

Dipelopori oleh GM dan OnStar, telematika otomotif sekarang ini telah mencapai level dimana telematika akan menjadi standar semua model. Keuntungan telematika untuk banyak aspek dari operasi bisnis GM diperkenalkan oleh persaingan OEMs dan ini memulai lomba untuk menyebarkan sistem telematika .
Grup Penelitian Telematika percaya semua OEMs utama akan menyebarkan sistem telematika dalam beberapa tahun kedepan. BMW dan Mercedes-Benz akan terus untuk menumbuhkan eksistensi sistem telematika,dan Chrysler akan memasuki pasar di tahun 2009 silam. TRG percaya OEMs Jepang dan OEMs Korea di Amerika Utara akan menambahkan sistem telematika pada dua atau empat tahun mendatang .
Ford sebelumnya menggunakan strategi yang unik dengan cepat menambahkan telematika tidak termonitor atau sistem telematika HFI. Sistem sinkronikasi Ford menggunakan kemudi telepon untuk komunikassi dengan sistem koneksi bluetooth ke sistem otomotif. Strategi tersebut sudah digunakan selama bertahun-tahun,tetapi Ford juga menambahkan layanan dimana bagian dari sistem telematika termonitor, yaitu ACN dan remote diagnostics . Ford akan menambahkan layanannya ditahun depan untuk berkompetisi lebih baik dengan OnStar.

Sistem navigasi dalam kendaraan sudah dialihkan oleh perangkat navigasi yang mudah dipindahkan akhir-akhir ini dan ini sepertinya berlanjut. Bagaimanapun, sistem navigasi ini harganya murah dengan harga awal dibawah $1.000 akan segera muncul dan akan lebih kompetitif. Jadi sistem navigasi yang disebut dengan Eco-Friendly membantu pengemudi untuk menghemat bahan bakar juga memberikan alasan untuk menggunakan sistem navigasi berkendaraan.

Sistem otomotif hiburan sebelumnya memiliki penyiaran primer atau sambungan digital satu arah seperti satelit radio,FM sideband (TMC-RDS) dan HD radio. Sambungan digital satu arah ini sudah digunakan untuk informasi lalu lintas, dan akan menambah kepentingan sebagai pupa data untuk telematika dan sistem navigasi.
Konten Digital in-car entertainment berkembang secara cepat, tetapi kebanyakan yang diperbolehkan melalui PC side-loading menggunakan memory seperti USB dan SD card atau melalui portable media player. Isi dari penyiaran digital melalui satelit dan HD radio juga berkembang pesat. TRG percaya penjualan HD radio akan melampaui satelit radio sebelum tahun 2015.

Kebanyakan sistem pembantu pengemudi akan mengingat pasar dalam 5 tahun kedepan, kecuali perintah di implementasikan untuk mengurangi biaya yang besar dari kecelakaan otomotif. Hanya sistem bantuan tempat akan berada dalam volume produksi dalam lima tahun mendatang.

Jumat, 28 Mei 2010

Tugas Video

Video Klip Nike

Menurut pendapat saya tentang video klip Nike adalah dalam masalah apapun yang sedang dihadapi harus tetap optimis dan yakin akan kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri. Meskipun masalah yang dialami sangat berat, jangan pernah merasa putus asa. Dan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik.



Video Klip Pepsi

Menurut pendapat saya tentang Video Klip Pepsi adalah walaupun kita sedang dihadapi masalah sesulit apapun, kita harus tetap berfikir secara jerni. Karena dengan berfikir secara jerni maka kita dapat berfikir secara positif.

Jumat, 07 Mei 2010

Tugas Resensi

Judul Buku : Batavia Awal Abad 20 : Gedenkschriften
Van een oud-kolonial
Penulis : HCC Clockener Brousson
Penerbit : Komunitas Bambu, Jakarta 2004
Tebal : xiii + 150 halaman

Tulisan ini pernah dimuat secara berkala di Bandera Wolanda, yang bertujuan mendekatkan kalangan militer Belanda dan untuk memperkuat sentimen kesetian dan kecintaan kepada Ratu dan Bendera Belanda (hal. vi). Brousson sesungguhnya hanyalah peramu kisah itu dan bukan si pengenalannya sendiri. Si pengelana, tak lain seorang bekas serdadu bayaran Belanda berinisial XYZ, yang mengirimkan catatannya ke meja Brousson agar bisa dimuat untuk khalayak pembaca harian yang bersikulasi cukup luas saat itu (Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, bahkan Semenanjung Malaya). Apalagi harian ini juga dilanggan luas baik oleh Departemen Perang, Departemen Pendidikan, dan Peribadatan Umum, maupun Industri.

Setelah ulasan singkat dari penerbit memperkenalkan si Brousson, buku ini diawali dengan pengakuan penulisnya mengenai bagaimana hingga kisah perjalanan yang menyoroti aspek – aspek yang kaya dari Batavia tersebut muncul. Dikupas dengan penuh selera imajinatif, jenaka, naif, namun kadang menyentuh, tema – tema itu disusun dengan cerdik, memperlihatkan dengan jelas bentuk – bentuk gegar budaya mahadahsyat seorang Tentara Muda Belanda sejak ia masih di Amsterdam, kemudian menjajakan kaki di Tanjung Priok disusul dengan pengalaman – pengalaman mengesankan selanjutnya. Usaha pembaca mengoptimalkan seluruh pancaindera demi merasakan nuansa tempo doeloe mulai kehidupan di tangsi militer hingga pernak – pernik keunikan Batavia yang tak boleh terlewatkan, Kali Ciliwung yang sulit dipercaya, Glodok yang begitu hidup dengan pecinannya, tempat –tempat ibadah dan pelesiran Batavia yang kosmopolitan di abad baru, jelas dengan demikain dapat terpenuhi.

Selain 10 tema yang menyoroti aspek kehidupan sosial – kemasyarakatan yang lengkap (militer, jaringan pos, transportasi, perhotelan, dunia hiburan, seni budaya di tempat – tempat paling menarik di Batavia), buku ini juga dilengkapi dengan halaman penutup mengenai catatan perjalanan sebagai bahan bacaan dan paduan wisata (hal 135) sehingga membuat buku ini berguna untuk panduan wisata Batavia masa silam. Apalagi di bagian akhir buku ini disediakan indeks (hal 146 – 150) yang memungkinkan pembaca memilih sendiri objek yang menjadi perhatiannya.

Lalu, bagaimana menempatkan buku ini ? Melihat ideologi harian yang memuat tulisan tersebut serta mengingat sang penulisnya, kisah perjalanan yang dihasilkan sebagai suatu produk kolonial yang subjektif, merefleksikan suatu proses perkembangan dari pengakuan atas wilayah Hindia Belanda (dalam hal ini Batavia) secara politik ke arah ekonomi serta penguasaan militer ke arah budaya. Sampai akhir abad ke-19, Pemerintah Kolonial Belanda mencoba berbagai cara untuk menghentikan dorongan – dorongan orang mengunjungi “ tropical Holland ” sehingga representasinya di dunia internasional begitu buruk. Di media masa internasional saat itu berita mengenai Hindia hanya dipenuhi oleh cerita tentang wabah epidemik, meletusnya gunung berapi, amuk, santet, dan perang antarpenduduk. Hampir tak pernah ditemukan berita mengenai tempat yang menarik di Hindia. Fenomena ini mulai berakhir sejalan dengan munculnya dorongan kuat perkembangan pariwisata modern sesudah Revolusi Industri di Inggris akhir abad 19, di mana arus kedatangan orang Eropa dan Amerika ke tanah – tanah jajahan tak bisa lagi dibendung.

Buku ini, mengingatkan kisah perjalanan yang tercipta antara tuan rumah dan sang tamu dalam konteks budaya populer jelas penuh sisi humanis dan kaya nuansa. Buku ini kiranya dapat digunakan oleh sejarawan budaya dalam upaya pemahaman atas proses – proses di mana bentuk – bentuk tradisional dan ingatan bersama kolonial. Meskipun cara pandang yang sangat colonial yang kadang tak adil (bila dibandingkan dengan, misalnya, cara pandang kalangan pribumi atau non – Belanda), penjelasan – penjelasan mengenai sang “ Ratu di dunia Timur ” bernama Batavia di buku ini jelas dapat mengobati kerinduan atas pengalaman khas nostalgik masa kolonial yang pupus sejak kota ini berganti nama menjadi Jakarta.

Akhirnya, meskipun kita harus meminjam mata Brousson yang sesungguhnya sarat dengan ideologi Kolonial dalam kunjungan kita ke “negeri lain” bernama Batavia seperti tampak pada lembaran kecil ini penting karena menggambarkan situasi dan aspek – aspek kehidupan di pusat administrasi pemerintahan dan komersial Hindia Belanda awal abad lalu, yang di sana – sini masih memperlihatkan kesamaan dengan masa sekarang. Itulah sumbangan utama buku ini: memperkaya koleksi buku kita mengenai sejarah kota – kota di Indonesia masa Kolonial.
(kompas, 28 Maret 2004)

Rabu, 31 Maret 2010

Pengumpulan Data

Tugas Interview.
Topik : Fenomena bahasa “Alay” di pergaulan masa kini.
Narasumber : Rizki Ekawaty
(Mahasiswi smstr VI Univ.Indraprasta PGRI Jur.Bahasa dan Sastra Indonesia)


T : Sesuai dengan topik wawancara kita, saya ingin menanyakan tentang bahasa yang sekarang ini sedang ramai dipakai atau digunakan oleh para remaja sekarang, contohnya bahasa “Alay”. Menurut kamu, sebagai seorang mahasiswi jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia bagaimana pendapat kamu mengenai bahasa “Alay”?

J : Menurut saya mengenai bahasa “Alay” itu sendiri adalah bahasa yang awal mulanya hanya untuk seneng – seneng saja. Bahasa “Alay” biasanya digunakan pada penulisan SMS, status Facebook, twitter dan sosial networking lainnya.

T : Dengan hadirnya bahasa “Alay” tersebut, dapat merusak citra bahasa indonesia itu sendiri tidak?

J : Iya pasti..karena bahasanya tidak sesuai dengan kaidah EYD.

T : Berhubung anak sastra indonesia, bahasa yang digunakan sehari – hari juga menggunakan kaidah EYD?

J : Sebenarnya Bahasa itu sendiri bersifat fleksibel. Pemakaian bahasa sehari – hari dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti, situasi dan kondisi, formal dan informal, dan kepada siapa kita sedang berbicara. Kita tidak mungkin berbicara layaknya dengan teman kepada orang yang lebih tua dalam artian mungkin dosen atau dengan orang tua.

T : Pernah menggunakan bahasa “alay” juga kalau sms-an?

J : Tidak.. karena tidak efisien.

T : Sebenarnya, bahasa “Alay” itu salah ga sih?

J : Sebenarnya bahasa “Alay” atau bahasa apapun tidak salah untuk digunakan, tergantung kepada lawan yang diajak bicaranya. Kalau dia mengerti berarti sah – sah saja.

T : Kalau ada teman yang menggunakan bahasa “Alay” kepada anda, apakah anda mengerti dengan apa yang dibicarakannya?

J : Mungkin sedikit banyak mengerti. Tapi ribet. Karena kan, semua huruf vokal diganti dengan angka, huruf besar kecil, disingkat – singkat.

T : Oke..pertanyaan terakhir. Peranan anda sebagai mahasiswi sastra indonesia dalam menghadapi bahasa “alay” yang sedang nge-trend ini?

J : Hal yang paling utama adalah dimulai dari diri sendiri. Kita jangan meniru atau menggunakan bahasa tersebut dimana dan kepada siapapun. Mungkin, jika kita memiliki teman yang telah menggunakan bahasa “alay” tersebut, kita bisa menegur secara sopan agar menggunakan bahasa yang baik dan benar.



Kesimpulan:

Fenomena bahasa “Alay” telah banyak digunakan oleh kalangan anak remaja masa kini. Alay sendiri merupakan kepanjangan dari Anak LAYangan, ALah lebAY dan semacamnya. Ciri - ciri dari orang Alay tersebut menulis dengan menggunakan bahasa plat nomor. Jadi didalam suatu kata terdapat huruf dan nomor.Selain menggunakan bahasa plat nomor, huruf besar dan kecil diletakkan semaunya. Pada umumnya orang yang menggunakan bahasa Alay ini adalah remaja yang ingin dianggap tenar, beken atau yang sekarang lebih dikenal dengan narsis.

Dampak bahasa indonesia dari bahasa alay tersebut antara lain, Bahasa alay akan merusak remaja kita. Lama-kelamaan hanya akan ada bahasa ini dalam perbendaharaan bahasa mereka. Bahasa Indonesia hanya akan dipakai di pelajaran bahasa Indonesia saja, setelah itu, kembali lagi ke bahasa gaul. Mereka tidak akan mempelajari bahasa Indonesia lebih jauh lagi. Kebiasaan ini bisa saja menjadi sebuah trend di kalangan remaja, dan tentu saja, merusak generasi kita dan selanjutnya. Dampaknya untuk bahasa kita. kalau remajanya saja sudah tidak berniat untuk melestarikan bahasa Indonesia –tapi mau melestarikan bahasa baru—bagaimana dengan generasi kita selanjutnya ? pastinya akan ada degradasi bahasa. Kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar pun akan semakin dilupakan, pembenahan bahasa yang sampai saat ini masih dilakukan pasti bakal terhambat. Bahasa alay yang banyak memunculkan kontroversi juga akan berdampak bagi kehidupan sosial kita, sampai pada bangsa kita. Seperti yang kita ketahui, sebuah pertentangan pasti akan memisahkan suatu kelompok menjadi dua kubu. Sebenarnya semua akan baik-baik saja kalau kita bisa menyikapi segala perbedaan dengan dewasa. Tapi seperti yang kita tau juga, tidak semua dari kita bisa bersikap demikian. Kenyataannya, sudah ada perpecahan mengenai bahasa di kalangan masyarakat kita.

Jadi, sebagai penerus generasi kita harus menjaga bahasa kita dengan tidak menggunakan bahasa Alay tersebut oleh siapapun , kapanpun dan dimanapun. Kita harus menerapkannya dimulai dari diri sendiri.

Contoh Kutipan

Kutipan Langsung:


“setiap syair yang kau lantunkan akan kuhapal dalam ingatanku: hatiku akan menjadi gelas piala bagi anggur kata – katamu yang manis, sebuah peti harta untuk permata-permata kearifanmu.”

(Nizami, Laila Majnun, 2007, Hal.228)



Kutipan tidak langsung:

Tanda dengan simbol dianggap berada pada dua bidang pembahasan berbeda. Tanda adalah bagian dari dunia fisik, sedang simbol adalah bagian dari dunia makna manusiawi (Cassirer 1979: 31-32).

Minggu, 28 Maret 2010

Contoh paragraf Deduktif dan Induktif

Deduktif adalah paragraf yang memiliki gagasan utamanya berada di bagian awal paragraf.


Contoh Paragraf Deduktif :

Daya tarik utama film adalah cerita, pemeran, sutradara, kemudian unsur teknologi yang digunakan di dalamnya. Tiga hal pertama – cerita, pemeran, dan sutradara – pada kenyataannya dapat bertukar tempat sesuai tren. Seringkali, kehadiran pemeran dalam film menjadi penanda bermutunya film itu. Demikian juga dengan nama sutradara yang berkaitan langsung dengan mutu hasil kreativitas.



Induktif adalah paragraf yang memiliki gagasan utamanya berada diakhir paragraf.

Contoh paragraf Induktif:

Dengan menghibur dan membuat penonton tertawa, tanpa sadar mereka menggelitik dan menggali bawah sadar penonton untuk mengungkapkan apa yang tidak berani mereka nyatakan secara terus terang. Jangan lupa, komedi mereka dimainkan ketika golongan agama dan bangsawan sangat berkuasa. Saat itu, para penonton kalangan atas pun ternyata sering merasa terhibur dan baru sesudahnya mereka menyadari bahaya pengaruh yang mengacam kelanjutan kekuasaan mereka. Para penulis komedi itu, termasuk marivaux, memiliki andil dalam demokratisasi cara hidup dan bernalar.



Resensi : Kiftiawaty Sulistyo, Buku Pintar UN Bahasa Indonesia SMA, Penerbit Media Pusindo, Jakarta, 2009.